Fujitsu System Indonesia memperkenalkan produknya yang bernama Palm Secure. Mesin ini bisa melakukan identifikasi pengguna dengan telapak tangan, tanpa sentuhan. Mesin tersebut diklaim lebih baik daripada mesin berbasis sidik jari yang sudah banyak digunakan.
Country Manager Platform Product Fujitsu Indonesia Raymond Firdausi menjelaskan, mesin tersebut melakukan sensor geometrik pada aliran darah yang ada di telapak tangan pengguna. Salah satu penerapannya, mesin itu bisa diapakai untuk sistem "absensi/presensi" yang ada di kantor-kantor.
"Bila menggunakan absensi sidik jari masih bisa dipalsu dengan bahan seperti karet, tapi bila menggunakan alat ini akan susah ditiru karena garis tangan orang berbeda," ungkap Raymond saat berbincang dengan Kompas.com di Yogyakarta, Jumat (2/12/2011).
Menariknya, mesin ini tidak perlu dioperasikan dengan menyentuhkan telapak tangan ke mesin. Ia menggunakan teknologi pencitraan tanpa kontak langsung (contactless). Fujitsu mengklaim mesin ini memiliki keakuratan yang tinggi.
Salah satu keunggulannya, dibandingkan sistem dengan sidik jari, pengguna tak akan mudah saling tertular penyakit dengan pengguna lain. Berbeda dengan sistem berbasis sidik jari yang memungkinkan virus atau bakteri menempel pada mesin saat jari ditekankan.
Mesin absensi Palm Secure ini bisa digunakan untuk instansi rumah sakit, jasa keamanan, pemerintahan, industri keuangan atau bank, manufaktur, retail, ataupun pendidikan. Produk ini sudah dipakai kalangan perbankan tertentu di Brasil, Jepang, dan Vietnam. Di Singapura, ada pihak yang menggunakannya sebagai kunci saat memasuki ruangan (door access). Produk ini dibanderol 1.000 dollar AS.
KOMPAS.com — Fujitsu System Indonesia memperkenalkan produknya yang bernama Palm Secure. Mesin ini bisa melakukan identifikasi pengguna dengan telapak tangan, tanpa sentuhan. Mesin tersebut diklaim lebih baik daripada mesin berbasis sidik jari yang sudah banyak digunakan.
Country Manager Platform Product Fujitsu Indonesia Raymond Firdausi menjelaskan, mesin tersebut melakukan sensor geometrik pada aliran darah yang ada di telapak tangan pengguna. Salah satu penerapannya, mesin itu bisa diapakai untuk sistem "absensi/presensi" yang ada di kantor-kantor.
"Bila menggunakan absensi sidik jari masih bisa dipalsu dengan bahan seperti karet, tapi bila menggunakan alat ini akan susah ditiru karena garis tangan orang berbeda," ungkap Raymond saat berbincang dengan Kompas.com di Yogyakarta, Jumat (2/12/2011).
Menariknya, mesin ini tidak perlu dioperasikan dengan menyentuhkan telapak tangan ke mesin. Ia menggunakan teknologi pencitraan tanpa kontak langsung (contactless). Fujitsu mengklaim mesin ini memiliki keakuratan yang tinggi.
Salah satu keunggulannya, dibandingkan sistem dengan sidik jari, pengguna tak akan mudah saling tertular penyakit dengan pengguna lain. Berbeda dengan sistem berbasis sidik jari yang memungkinkan virus atau bakteri menempel pada mesin saat jari ditekankan.
Mesin absensi Palm Secure ini bisa digunakan untuk instansi rumah sakit, jasa keamanan, pemerintahan, industri keuangan atau bank, manufaktur, retail, ataupun pendidikan. Produk ini sudah dipakai kalangan perbankan tertentu di Brasil, Jepang, dan Vietnam. Di Singapura, ada pihak yang menggunakannya sebagai kunci saat memasuki ruangan (door access). Produk ini dibanderol 1.000 dollar AS.
KOMPAS.com — Fujitsu System Indonesia memperkenalkan produknya yang bernama Palm Secure. Mesin ini bisa melakukan identifikasi pengguna dengan telapak tangan, tanpa sentuhan. Mesin tersebut diklaim lebih baik daripada mesin berbasis sidik jari yang sudah banyak digunakan.
Country Manager Platform Product Fujitsu Indonesia Raymond Firdausi menjelaskan, mesin tersebut melakukan sensor geometrik pada aliran darah yang ada di telapak tangan pengguna. Salah satu penerapannya, mesin itu bisa diapakai untuk sistem "absensi/presensi" yang ada di kantor-kantor.
"Bila menggunakan absensi sidik jari masih bisa dipalsu dengan bahan seperti karet, tapi bila menggunakan alat ini akan susah ditiru karena garis tangan orang berbeda," ungkap Raymond saat berbincang dengan Kompas.com di Yogyakarta, Jumat (2/12/2011).
Menariknya, mesin ini tidak perlu dioperasikan dengan menyentuhkan telapak tangan ke mesin. Ia menggunakan teknologi pencitraan tanpa kontak langsung (contactless). Fujitsu mengklaim mesin ini memiliki keakuratan yang tinggi.
Salah satu keunggulannya, dibandingkan sistem dengan sidik jari, pengguna tak akan mudah saling tertular penyakit dengan pengguna lain. Berbeda dengan sistem berbasis sidik jari yang memungkinkan virus atau bakteri menempel pada mesin saat jari ditekankan.
Mesin absensi Palm Secure ini bisa digunakan untuk instansi rumah sakit, jasa keamanan, pemerintahan, industri keuangan atau bank, manufaktur, retail, ataupun pendidikan. Produk ini sudah dipakai kalangan perbankan tertentu di Brasil, Jepang, dan Vietnam. Di Singapura, ada pihak yang menggunakannya sebagai kunci saat memasuki ruangan (door access). Produk ini dibanderol 1.000 dollar AS.
sumber : KOMPAS.com
Country Manager Platform Product Fujitsu Indonesia Raymond Firdausi menjelaskan, mesin tersebut melakukan sensor geometrik pada aliran darah yang ada di telapak tangan pengguna. Salah satu penerapannya, mesin itu bisa diapakai untuk sistem "absensi/presensi" yang ada di kantor-kantor.
"Bila menggunakan absensi sidik jari masih bisa dipalsu dengan bahan seperti karet, tapi bila menggunakan alat ini akan susah ditiru karena garis tangan orang berbeda," ungkap Raymond saat berbincang dengan Kompas.com di Yogyakarta, Jumat (2/12/2011).
Menariknya, mesin ini tidak perlu dioperasikan dengan menyentuhkan telapak tangan ke mesin. Ia menggunakan teknologi pencitraan tanpa kontak langsung (contactless). Fujitsu mengklaim mesin ini memiliki keakuratan yang tinggi.
Salah satu keunggulannya, dibandingkan sistem dengan sidik jari, pengguna tak akan mudah saling tertular penyakit dengan pengguna lain. Berbeda dengan sistem berbasis sidik jari yang memungkinkan virus atau bakteri menempel pada mesin saat jari ditekankan.
Mesin absensi Palm Secure ini bisa digunakan untuk instansi rumah sakit, jasa keamanan, pemerintahan, industri keuangan atau bank, manufaktur, retail, ataupun pendidikan. Produk ini sudah dipakai kalangan perbankan tertentu di Brasil, Jepang, dan Vietnam. Di Singapura, ada pihak yang menggunakannya sebagai kunci saat memasuki ruangan (door access). Produk ini dibanderol 1.000 dollar AS.
KOMPAS.com — Fujitsu System Indonesia memperkenalkan produknya yang bernama Palm Secure. Mesin ini bisa melakukan identifikasi pengguna dengan telapak tangan, tanpa sentuhan. Mesin tersebut diklaim lebih baik daripada mesin berbasis sidik jari yang sudah banyak digunakan.
Country Manager Platform Product Fujitsu Indonesia Raymond Firdausi menjelaskan, mesin tersebut melakukan sensor geometrik pada aliran darah yang ada di telapak tangan pengguna. Salah satu penerapannya, mesin itu bisa diapakai untuk sistem "absensi/presensi" yang ada di kantor-kantor.
"Bila menggunakan absensi sidik jari masih bisa dipalsu dengan bahan seperti karet, tapi bila menggunakan alat ini akan susah ditiru karena garis tangan orang berbeda," ungkap Raymond saat berbincang dengan Kompas.com di Yogyakarta, Jumat (2/12/2011).
Menariknya, mesin ini tidak perlu dioperasikan dengan menyentuhkan telapak tangan ke mesin. Ia menggunakan teknologi pencitraan tanpa kontak langsung (contactless). Fujitsu mengklaim mesin ini memiliki keakuratan yang tinggi.
Salah satu keunggulannya, dibandingkan sistem dengan sidik jari, pengguna tak akan mudah saling tertular penyakit dengan pengguna lain. Berbeda dengan sistem berbasis sidik jari yang memungkinkan virus atau bakteri menempel pada mesin saat jari ditekankan.
Mesin absensi Palm Secure ini bisa digunakan untuk instansi rumah sakit, jasa keamanan, pemerintahan, industri keuangan atau bank, manufaktur, retail, ataupun pendidikan. Produk ini sudah dipakai kalangan perbankan tertentu di Brasil, Jepang, dan Vietnam. Di Singapura, ada pihak yang menggunakannya sebagai kunci saat memasuki ruangan (door access). Produk ini dibanderol 1.000 dollar AS.
KOMPAS.com — Fujitsu System Indonesia memperkenalkan produknya yang bernama Palm Secure. Mesin ini bisa melakukan identifikasi pengguna dengan telapak tangan, tanpa sentuhan. Mesin tersebut diklaim lebih baik daripada mesin berbasis sidik jari yang sudah banyak digunakan.
Country Manager Platform Product Fujitsu Indonesia Raymond Firdausi menjelaskan, mesin tersebut melakukan sensor geometrik pada aliran darah yang ada di telapak tangan pengguna. Salah satu penerapannya, mesin itu bisa diapakai untuk sistem "absensi/presensi" yang ada di kantor-kantor.
"Bila menggunakan absensi sidik jari masih bisa dipalsu dengan bahan seperti karet, tapi bila menggunakan alat ini akan susah ditiru karena garis tangan orang berbeda," ungkap Raymond saat berbincang dengan Kompas.com di Yogyakarta, Jumat (2/12/2011).
Menariknya, mesin ini tidak perlu dioperasikan dengan menyentuhkan telapak tangan ke mesin. Ia menggunakan teknologi pencitraan tanpa kontak langsung (contactless). Fujitsu mengklaim mesin ini memiliki keakuratan yang tinggi.
Salah satu keunggulannya, dibandingkan sistem dengan sidik jari, pengguna tak akan mudah saling tertular penyakit dengan pengguna lain. Berbeda dengan sistem berbasis sidik jari yang memungkinkan virus atau bakteri menempel pada mesin saat jari ditekankan.
Mesin absensi Palm Secure ini bisa digunakan untuk instansi rumah sakit, jasa keamanan, pemerintahan, industri keuangan atau bank, manufaktur, retail, ataupun pendidikan. Produk ini sudah dipakai kalangan perbankan tertentu di Brasil, Jepang, dan Vietnam. Di Singapura, ada pihak yang menggunakannya sebagai kunci saat memasuki ruangan (door access). Produk ini dibanderol 1.000 dollar AS.
sumber : KOMPAS.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar yang Menggunakan kata-kata baik dan sopan akan ditanggapi dengan baik, dan apa bila tidak maaf komentar anda akan dihapus....
terima kasih atas perhatiannya